Sangat menyukai kata-katanya waktu itu...
Ketika itu..
Aku menangis karena sikapnya..
Dia mengajakku ke sebuah tempat..
Duduk berdua dan aku menangis di sampingnya. Dia bilang,
“Sudah jangan menangis. Aku memang seperti ini. Kadang aku bisa jadi seperti itu”seraya menunjuk ke sebuah gunung di sebelah kiri tempat dimana kita duduk.gunung yang diliputi kabut gelap. Aku menengok, melihat gunung itu. Gelap, mengerikan, dingin, dan menyedihkan pikirku. Kemudian dia melanjutkan perkataannya,
“tapi aku juga bisa seperti itu” seraya menunjuk ke sebuah gunung yang berada di sisi kanan tempat kita duduk. Aku melihatnya, dan tersenyum. Gunungnya terlihat cerah, hijau kekuningan terkena cahaya matahari dengan latar belakang langit yang biru. Ah, dia bisa aja, pikirku.
Tak kusangka dia melanjutkan perkataannya lagi.katanya,
“Seperti kamu juga, lihat, kalau kamu menangis, kamu bakal terlihat kayak gunung itu.” Ih dia menunjuk gunung yang gelap dan suram berkabut itu. “Jelek kan? Beda kaya gunung yang satunya, yang itu, cerah, menyenangkan, yang ngliat pasti tersenyum. cantik, seperti kamu. Makanya tersenyum ya? Biar canntik, seperti gunung itu...”
Hehehheeee sekelumit dari sekian banyak cara yang dia lakukan agar aku tak menangis lagi.
Love,
Love,
Love,
Dan sekarang aku sadar, memikirkan hal yang baik tentang dirinya, akan membuat kita merasa lebih baik..
Jadi kenapa harus berantem terus ya.....
About Me
- di_chan
- moshi-moshi! watashi wa dichann desu!boku no tomodachi eyyyo ni natte kore masu ka?? :-) hayy its me!dichannn. wants to be my friend uh? lets go,come on!! :p this s my old blog. for three years ago..
Jumat, 07 Oktober 2011
26 agustus 2011
12.43 am
Mengapa kau jauh,aku merindumu........
Hampir dini hari. Dan aku benar tak bisa memejamkan mata. Ya, penyakit susah tidur mulai tambah parah seminggu ini. Minggu ketika kita bisa menemui malam seribu bulan..malam lailatul qodar yang agung..minggu sebelum hari fitrah tiba,dan sampai saat ini masih sempat aku berfikir tentang..
CINTA???
Pikiran yang absurd. Menyakitkan tapi menyenangkan.
Oh ya??
Abstrak.
Benar kata dia. Sesuatu yang ‘terlalu’ itu, ya tidak baik. Seperti saat ini, aku ‘terlalu’ mencintainya. Dia yang selalu marah-marah padaku. Dia yang selalu melontarkan kata-kata menyakitkan padaku.akhir-akhir ini.
Whats wrong with him? Sucks!~
Ada yang berubah perlahan dari dirinya.
Dia, yang dulu memohon agar bisa bersamaku, sekarang seakan tak takut kehilanganku. Situasinya bahkan berbalik. Aku yang memohon-mohon agar bisa bersamanya. Haaah. Bagaimana bisa.....
Jarang kudapatkan kejutan kecil darinya...seperti dulu...sekarang situasinya berbalik. Aku yang berusaha mencari cara untuk memberinya kejutan-kejutan kecil untuknya..
Tulisan-tulisan yang dikirimkannya untukku lewat pesan singkat di handphone, bukan tulisan penuh perhatian lagi seperti dulu, kemarahan dan kata-kata menyakitkan lebih banyak ditulisnya dibandingkan perhatiannya kepadaku......situasinya berbalik sekarang, aku yang harus rela mengalah bersabar membalas pesan singkat darinya padahal dulu aku tak peduli jika dia marah marah....
Dan hei, kenapa sekarang aku yang harus berusaha mencari cara agar bisa mendapatkanmu? Sementara yang memutuskan ikatan ini adalah kamu?
Dan kenapa sampai saat ini aku masih bingung memikirkan bagaimana caranya??sungguh absurd. Dan bodoh. Hahaha...
Kenapa saat dia ketinggalan handphone ketika pergi, aku yang marah-marah?
Kenapa kalau dia nggak menemaniku sebelum tidur,aku selalu tak bisa memejamkan mata, padahal dia selalu tidur duluan?
Kenapa saat aku tak bisa tidur, Cuma bisa mikirin tentang dia? Dan bahkan menulis sesuatu tentang dirinya?
Kenapa kalau ketika mendengar dia nggak bisa menemuiku, bawaannya pengen marah terus?
Kenapa aku sangat berharap agar dia selalu memperhatikan dan memikirkanku?
Mungkin hanya ada satu bintang yang dapat menghiasi hatimu
Dan jangan pernah engkau siakan seseorang yang ada di hatimu
Pastikan hanya ada satu bintang yang slalu menyinari jalanmu
Hingga akhirnya kau sadari diriku lah yang ada di hatimu
Oh hatimu...
Masih ingat diwaktu malam ketika dia mendengarkanku menyanyikan lagu ini.
Dia berkata, “kamu terlihat cantik sekali, seperti bintang itu” seraya menunjuk ke sebuah bintang yang berkilau indah di angkasa.
Dia di depan mengendarai motornya. Dan aku di belakang memeluknya. Saat itu, aku berpikir..bagaimanapun aku nggak akan melepas dirinya..
Tapi sekarang, aku nggak yakin apakah dia masih mengingatnya atau tidak.
I always love you darl
For ever after
<3
Mengapa kau jauh,aku merindumu........
Hampir dini hari. Dan aku benar tak bisa memejamkan mata. Ya, penyakit susah tidur mulai tambah parah seminggu ini. Minggu ketika kita bisa menemui malam seribu bulan..malam lailatul qodar yang agung..minggu sebelum hari fitrah tiba,dan sampai saat ini masih sempat aku berfikir tentang..
CINTA???
Pikiran yang absurd. Menyakitkan tapi menyenangkan.
Oh ya??
Abstrak.
Benar kata dia. Sesuatu yang ‘terlalu’ itu, ya tidak baik. Seperti saat ini, aku ‘terlalu’ mencintainya. Dia yang selalu marah-marah padaku. Dia yang selalu melontarkan kata-kata menyakitkan padaku.akhir-akhir ini.
Whats wrong with him? Sucks!~
Ada yang berubah perlahan dari dirinya.
Dia, yang dulu memohon agar bisa bersamaku, sekarang seakan tak takut kehilanganku. Situasinya bahkan berbalik. Aku yang memohon-mohon agar bisa bersamanya. Haaah. Bagaimana bisa.....
Jarang kudapatkan kejutan kecil darinya...seperti dulu...sekarang situasinya berbalik. Aku yang berusaha mencari cara untuk memberinya kejutan-kejutan kecil untuknya..
Tulisan-tulisan yang dikirimkannya untukku lewat pesan singkat di handphone, bukan tulisan penuh perhatian lagi seperti dulu, kemarahan dan kata-kata menyakitkan lebih banyak ditulisnya dibandingkan perhatiannya kepadaku......situasinya berbalik sekarang, aku yang harus rela mengalah bersabar membalas pesan singkat darinya padahal dulu aku tak peduli jika dia marah marah....
Dan hei, kenapa sekarang aku yang harus berusaha mencari cara agar bisa mendapatkanmu? Sementara yang memutuskan ikatan ini adalah kamu?
Dan kenapa sampai saat ini aku masih bingung memikirkan bagaimana caranya??sungguh absurd. Dan bodoh. Hahaha...
Kenapa saat dia ketinggalan handphone ketika pergi, aku yang marah-marah?
Kenapa kalau dia nggak menemaniku sebelum tidur,aku selalu tak bisa memejamkan mata, padahal dia selalu tidur duluan?
Kenapa saat aku tak bisa tidur, Cuma bisa mikirin tentang dia? Dan bahkan menulis sesuatu tentang dirinya?
Kenapa kalau ketika mendengar dia nggak bisa menemuiku, bawaannya pengen marah terus?
Kenapa aku sangat berharap agar dia selalu memperhatikan dan memikirkanku?
Mungkin hanya ada satu bintang yang dapat menghiasi hatimu
Dan jangan pernah engkau siakan seseorang yang ada di hatimu
Pastikan hanya ada satu bintang yang slalu menyinari jalanmu
Hingga akhirnya kau sadari diriku lah yang ada di hatimu
Oh hatimu...
Masih ingat diwaktu malam ketika dia mendengarkanku menyanyikan lagu ini.
Dia berkata, “kamu terlihat cantik sekali, seperti bintang itu” seraya menunjuk ke sebuah bintang yang berkilau indah di angkasa.
Dia di depan mengendarai motornya. Dan aku di belakang memeluknya. Saat itu, aku berpikir..bagaimanapun aku nggak akan melepas dirinya..
Tapi sekarang, aku nggak yakin apakah dia masih mengingatnya atau tidak.
I always love you darl
For ever after
<3
Langganan:
Komentar (Atom)
